Tabanan, Petugas dan Warga Binaan umat Hindu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan melaksanakan Upacara Piodalan Pura Swagina Lapas Tabanan, Selasa (14/01). Pada upacara ini, Lapas Tabanan suguhkan Tari Rejang Sari dan Tari Topeng Sidakarya sebagai salah satu ritual keagamaan.
Upacara Piodalan Pura Swagina Lapas Tabanan sendiri dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali yang jatuh pada Rahina Purnama Sasih Kapitu. Made Edy Nugraha selaku Ketua Panitia Piodalan mengatakan bahwa pada Piodalan kali juga akan disuguhkan Tari Rejang Sari dan Tari Topeng Sidakarya.
“Tari-tarian dalam agama Hindu berfungsi sebagai sarana ritual persembahan bagi para Dewa sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan pengormatan. Pada pelaksanaan Tari Rejang Sari para penarinya merupakan Petugas Perempuan Lapas dan anggota Dharma Wanita Persatuan Lapas Tabanan sementara Tari Topek Sidakarya dipentaskan oleh Warga Binaan dengan iringan musik gamelan Sekaa Gong Warga Binaan Lapas Tabanan,” jelasnya.
Made Edy juga menambahkan bahwa selain pelaksanaan Upacara Piodalan, pada hari ini juga dilaksanakan kegiatan Ngambe bangunan tempat laundry Lapas Tabanan. “Ngambe merupakan ritual upacara kecil untuk bangunan yang telah diperbaiki. Sesuai dengan kepercayaan umat Hindu, agar tempat tersebut dapat berfungsi dengan baik wajib dilaksanakan ritual Ngambe sehingga mendatangkan berkah,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Lapas, Muhamad Kamely menyebutkan pelaksanaan Upacara Piodalan ini merupakan bentuk toleransi antar umat beragama. Disamping itu beliau juga mengapresiasi pembinaan yang telah diberikan kepada Warga Binaan. “Kesenian yang ditampilkan pada pelaksanaan Piodalan ini merupakan bentuk kesuksesan petugas dalam memberikan kegiatan pembinaan. Warga Binaan bisa menampilkan bakat mereka dalam bermain gamelan maupun tari-tarian sehingga menambah kesakralan pelaksanaan kegiatan persembahyangan,” pujinya.
Kontributor: Humas Lapas Tabanan