Nasional

Lapas Narkotika Bangli Berhasil Panen Sayur dan Produksi Tahu Tempe Puluhan Kilogram per Hari

Tatag Gianyar
Rabu, 20 November 2024, November 20, 2024 WIB Last Updated 2024-11-21T07:34:42Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Bangli - Dalam rangka mendukung 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia dengan upaya memberdayakan warga binaan untuk ikut berkontribusi dalam ketahanan pangan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli memanfaatkan berbagai lahan kosong untuk memproduksi berbagai hasil perkebunan. Lapas Narkotika Bangli sendiri memiliki luas lahan 4 hektar dimana seluas 3.500 meter persegi digunakan sebagai lahan perkebunan produktif yang terdiri dari 1.000 meter persegi pada beranggang dalam dan 2.500 meter persegi pada beranggang luar.


Hasil perkebunan yang sudah dipanen seperti asparagus, pokcoy, sawi, vanily, dan kol. Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Bangli, Marulye Simbolon menyampaikan bahwa Lapas Narkotika Bangli berhasil memanen sayur sebanyak puluhan kilogram per harinya. "Lapas Narkotika Bangli melalui program pembinaan kemandirian kepada warga binaan berhasil melakukan panen sayur-sayuran secara rutin. Seperti asparagus setiap harinya berhasil dipanen paling sedikit 10kg atau sekitar 300 kg per bulannya dan sayuran lainnya seperti pokcoy, sawi, dan kol bisa dipanen sebanyak 40kg per harinya atau sekitar 1200 kg per bulannya," ungkap Kalapas.


Selain melalui perkebunan, Lapas Narkotika Bangli juga berupaya berkontribusi maksimal dalam program ketahanan pangan melalui produksi tahu dan tempe. Secara rutin warga binaan Lapas Narkotika Bangli mampu memproduksi tempe sebanyak 20kg per harinya atau sekitar 600kg per bulannya dan memproduksi tahu sebanyak 15kg per harinya atau sekitar 450 kg per bulannya.


Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja, Nyoman Bhudianta menyampaikan bahwa hasil penjualan dari penjualan sayur serta tahu dan tempe ini akan dilaporkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang kemudian juga disisihkan untuk honor atau premi warga binaan yang bertugas sebagai upah kerja dalam mejalankan pembinaan. “Selain dimanfaat sendiri, hasil ini juga dapat berkontribusi dalam peningkatan PNBP bagi negara,” ungkap Bhudianta. 


Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Y Pasaribu menghimbau agar satuan kerja untuk terus berkontribusi dalam mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dan berkontribusi dalam pendapat Negara serta untuk para warga binaan juga berperan aktif dalam mendukung program Asta Cita sambil menumbuhkan citra positif dalam diri dalam menjalani masa pidana. ***

Komentar

Tampilkan

Terkini