Bali - Pada Jumat, 23 Agustus 2024, pukul 09.00 WITA, Polda Bali menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Agung-2024 di Lapangan Renon, Denpasar. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024, khususnya dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali (Periode 2024-2029).
Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si. Peserta Apel Gelar Pasukan terdiri dari pleton gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran. Setelah penyematan Tanda Pita Operasi, Kapolda Bali membacakan amanatnya, yang menekankan pentingnya Pilkada Serentak 2024 sebagai pesta demokrasi terbesar dalam sejarah Indonesia, bahkan dunia. Pilkada serentak kali ini memiliki tantangan yang lebih kompleks dibandingkan Pemilu sebelumnya, mengingat skala dan potensi ancaman yang ada.
Dalam rangka menyukseskan Pilkada Serentak di Provinsi Bali, Polda Bali beserta Jajarannya melaksanakan Operasi Kepolisian dengan sandi “Mantap Praja Agung-2024” selama 116 hari, mulai dari tanggal 24 Agustus 2024 hingga tahap pengesahan calon terpilih. Pada Apel kali ini, disiapkan sebanyak 7.392 personel untuk pengamanan awal dan akan ditingkatkan menjadi 7.527 personel Polri yang bersinergi dengan 1.253 personel TNI dan 13.454 anggota Linmas pada tahap pemungutan suara nanti.
Kapolda Bali juga memberikan beberapa penekanan penting dalam pengamanan Pilkada ini, yaitu:
1. Awali setiap kegiatan dengan doa dan laksanakan tugas sesuai SOP;
2. Tingkatkan kewaspadaan terhadap dinamika politik yang berkembang;
3. Jaga netralitas TNI-Polri sepanjang pelaksanaan Pilkada;
4. Tingkatkan koordinasi dan sinergitas dengan penyelenggara Pemilu;
5. Laksanakan upaya cooling system dan penggalangan untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan damai.
Diakhir apel, Kapolda Bali menegaskan bahwa, Apel Gelar Pasukan ini adalah wujud nyata kesiapan dan keseriusan Polda Bali dalam melaksanakan pengamanan Pilkada Serentak 2024. Beliau mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak terpancing oleh isu-isu politik yang tidak jelas dan berpotensi memecah persatuan serta kesatuan.
"Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta menciptakan suasana yang kondusif agar setiap warga negara dapat menggunakan hak pilihnya dengan tenang dan aman. Hindari provokasi, fitnah dan segala bentuk kekerasan yang dapat merusak tatanan demokrasi yang telah kita bangun bersama," tutup Kapolda Bali. ***