Nasional

WWF ke - 10 Bali, Presiden Dewan Air Dunia: Air dan Sanitasi Prioritas Politik Dunia

Redaksi
Rabu, 15 Mei 2024, Mei 15, 2024 WIB Last Updated 2024-05-16T05:25:40Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Bali - Presiden World Water Council, Loïc Fauchon mengatakan air dan sanitasi sudah seharusnya menjadi prioritas politik dunia. WWF ke – 10 di Bali merupakan momentum untuk menjadikan air sebagai isu penting. Sebagai sumber daya alam, air adalah satu-satunya yang tidak bisa dihasilkan ulang, sehingga penting untuk menjaga keberlangsungan air.


“Kita berkumpul di Bali karena sebuah persamaan, bahwa kita sama-sama peduli tidak hanya kepada masa depan air, tetapi juga air di masa sekarang," ujar Loïc saat di temui wartawan di Bali.


WWF ke-10 akan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity", dengan melihat kondisi global saat ini yang menghadapi tantangan ketersediaan air bersih di banyak negara. Indonesia berkomitmen memperkuat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target SDG 6, yaitu terkait hak atas air bersih dan sanitasi.


“Marilah kita mendengarkan satu sama lain dengan kerendahan hati, dan berbicara dengan kerendahan hati, demi mewujudkan cita-cita bersama, untuk mengembalikan harapan, martabat, melalui kemungkinan akses terhadap air, sanitasi, keamanan dan kemakmuran bagi semua," ajak Loïc.


Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon mengatakan, pertemuan Forum Air Sedunia 2024 bakal menjadi ajang menunjukkan situasi dan kondisi manajemen air. Ajang itu juga menjadi respons untuk mencari solusi nyata.


”Saat ini air sedang dalam ancaman global karena pengaruh perubahan iklim dan juga perkembangan demografi,” kata Fauchon.


Ia juga mengungkapkan pertemuan kali ini menjadi bagian dari proses kesepakatan air (water deal) dalam diplomasi air. Semua untuk meyakinkan pentingnya perhatian terhadap isu politik air dari para pemimpin negara dan politik.


Fauchon menambahkan, manusia harus terus beradaptasi dan membangun hubungan baru dengan air demi kehidupan manusia. Dunia mengalami krisis air dan butuh aksi nyata mengatasinya.


”Berhenti mengabaikan air,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menyebutkan, penting manusia menghargai dan menjaga harmoni dengan alam.


”Seluruh kalangan agar cerdas dan berkolaborasi dengan alam demi menyelamatkan peradaban manusia,” katanya.


Hal senada juga diungkapkan Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Menurutnya masyarakat Bali punya keterikatan budaya dan kearifan lokal dengan air. ”Masyarakat Bali memiliki budaya memuliakan air sebagai sumber kehidupan,” kata Mahendra.


Mahendra mengatakan, masyarakat Bali menyakralkan dan menjaga kesucian sumber air terkait pemanfaatan air sebagai air suci (tirta) dan pembersihan atau penyucian jiwa (pelukatan).


”Jika air tidak dikelola dengan baik, petaka di depan mata,” ujarnya.


(****)

Komentar

Tampilkan

Terkini