TABALONG. Harga beras di Kabupaten Tabalong mengalami kenaikan, baik beras Banjar maupun beras Jawa, kenaikan harga beras diduga disebabkan lantaran berkurangnya stok beras dipasaran. Disamping itu, stok beras berkurang di pasaran lantaran kondisi cuaca yang tidak stabil, sehingga menyebabkan banyak petani gagal panen.
Berdasarkan adanya informasi kenaikan harga sembako, Babinsa jajaran Kodim 1008/Tabalong turun langsung ke Pasar Tradisional di wilayah binaan masing-masing melaksanakan pengecekan ketersediaan sembako terutama beras, termasuk harga dalam pemenuhan kebutuhan warga. Rabu (28/02).
Salah satunya monitoring di Pasar Desa Mahe per 28 Februari 2024, Babinsa Koramil 02/Haruai Serka Jarudin melaporkan harga beras mengalami kenaikan mulai seribu hingga 5 ribu rupiah, diantaranya beras mayang, banjar, banjar kardil, banjar pandak hingga cihirang.
Sementara itu, dari hasil monitoring di Pasar Tanjung harga beras Banjar jenis pulut, rokot, arjuna, mayang dan mutiara mengalami kenaikan mulai dari 2 ribu hingga 5 ribu rupiah per 5 liter, sedangkan beras Jawa merk Mayori seberat 3 kilogram mengalami kenaikan harga 6 ribu rupiah.
Melalui monitoring dan komunikasi sosial dengan pedagang, diharapkan dapat mengantisipasi adanya oknum yang melakukan penimbunan atau penjualan dengan harga yang tidak wajar.(pen1008).