JEMBER - Tidak hanya tegas dalam menindak pelaku kejahatan, Tim Kalong Satreskrim Polres Jember, juga memiliki empati dan rasa kemanusiaan terhadap keluarga tahanan.
Hal ini yang terlihat pada saat mobil bertuliskan Resmob Kalong bergerak meninggalkan Mapolres Jember menuju rumah keluarga tahanan yang ada di Kecamatan Kaliwates.
Kedatangan tim Kalong yang dipimpin langsung Kasatreskrim Polres Jember AKP. Dika Hadiyan Wiratama itu, sempat membuat keluarga tahanan terkejut dan merasa takut.
Setelah Kasat Reskrim Polres Jember AKP. Dika Hadiyan mengutarakan tujuannya, baru keluarga pelaku perampokan toko emas di Jalan Sultan Agung ini, merasa tenang.
“Kedatangan kami ke sini untuk memberikan bantuan sembako kepada bapak, memang nilainya tidak seberapa, tapi kami berharap apa yang kami berikan ini bisa membantu keluarga pak Har,” ujar Kasatreskrim.
Selain itu, Kasatreskrim juga menguatkan para keluarga tahanan, agar senantiasa tabah, dan mengikhlaskan anggota keluarganya yang telah berbuat salah untuk menjalani hukuman.
Dengan harapan, agar setelah menjalani hukuman, para tahanan bisa jera dan kembali ke jalan yang benar dan tidak mengulangi kesalahannya.
“Bapak dan Ibu, saya mohon maaf kalau anak bapak kami tahan, hal ini kami lakukan karena anak bapak sudah salah dalam bekerja, mudah-mudahan setelah penahanan nanti, anak bapak bisa lebih baik dan tidak membuat kesalahan apalagi melakukan tindak pidana,”ujar Kasatreskrim.
Sementara itu di tempat terpisah, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan bantuan sembako hanya diberikan kepada keluarga tahanan yang memang kondisinya tergolong kurang mampu.
"Tidak diberikan kepada setiap keluarga tahanan, kita pilih yang kondisinya kurang mampu sehingga bantuan tepat sasaran kepada yang memang berhak menerima," ujar AKBP Hery.
Menurutnya tahanan di Polres Jember ini berbagai latar belakang, ada yang mencuri, korupsi maupun kekerasan.
"Untuk keluarga tahanan korupsi, tentu tidak kami bantu, yang diberikan bantuan adalah mereka yang melakukan pencurian, karena memang benar-benar faktor ekonomi saja," pungkas Kapolres Jember. (*)