Jembrana - Tingginya intensitas hujan mengakibatkan air Sungai Tukad Biluk Poh meluap hingga terjadi bencana alam banjir bandang di wilayah Kabupaten Jembrana. Tidak saja membuat jalan Denpasar-Gilimanuk lumpuh, banjir bandang yang melanda pada Minggu malam lalu tersebut juga mengakibatkan ratusan warga terisolasi, bahkan menelan korban jiwa.
Sejumlah personel gabungan dari TNI dan Polri serta Instansi terkait lainnyapun dikerahkan untuk melaksanakan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas serta evakuasi terhadap warga yang terdampak, guna meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan sejak awal terjadinya bencana alam tersebut.
Satuan Jajaran Kodam IX/Udayana dari Kodim 1617/Jembrana dan Yonif Mekanis 741/GN turut ambil bagian dalam pembersihan material sisa banjir. Seperti halnya kegiatan Karya Bakti yang dilaksanakan pada Rabu (19/10/2022) pagi tadi, personel TNI bersama instansi terkait dan masyarakat melakukan pembersihan sampah di areal Pasar Melaya hingga pengangkutan sampah yang menumpuk di aliran sungai sebelah barat Pasar Melaya.
Sebagai wujud kepedulian kepada warga yang terdampak di Posko Pengungsian Banjir Bandang, Kodim 1617/Jembrana melalui Persit KCK Cabang XXXVI Dim 1617/Jembrana juga melaksanakan kegiatan Bakti Sosial penyerahan Sembako berupa beras, mie instan, telur ayam, sayuran, tempe, tahu, air mineral, minyak goreng dan bumbu dapur.
Sebelumnya, pada Selasa (18/10/2022) sore kemarin pasca banjir bandang, ratusan personel TNI dari Kodim 1617/Jembrana dan Yonif Mekanis 741/GN bersama warga melakukan upaya pembersihan material banjir di Jembatan Tukad Biluk Poh yang merupakan akses penghubung Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. Bahkan terdapat 6 tiang listrik yang roboh diterjang banjir bandang tersebut.
Selain menyasar pada pembersihan sisa-sisa material banjir berupa kayu dan lumpur yang berada di atas dan bawah jembatan, kegiatan Karya Bakti juga menyasar fasilitas umum terdampak yang berada di sekitaran bencana. Seperti pelaksanaan pembersihan oleh personel TNI bersama warga di halaman dan ruang kelas SDN 4 Yehembang yang masih tertimbun lumpur, sampah dan genangan air.
Genangan air yang mencapai hingga setinggi 1,5 meter juga mengakibatkan rumah penduduk rusak parah saat diterjang banjir bandang. Beberapa rumah penduduk yang tinggal di pinggir area sungai Biluk Poh pun tidak luput dari serbuan personel Kodim 1617/Jembrana dan Yonif Mekanis 741/GN yang melakukan pembersihan sisa-sisa material kayu dan lumpur.
Mengingat curah hujan yang masih intensif, TNI-Polri dan Pemerintah Daerah menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada guna menghindari bencana alam susulan meski arus air sungai tampak mulai surut. (Pendam IX/Udy)