Tabanan, Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto, S.I.P bersama Kapolres AKBP Ranefly Dian Chandra S.IK, M.H bersama Jajaran Forkopimda yang dipimpin Sekda Dr. I Gede Susila, S.Sos, M.Si bergerak cepat untuk mengantisipasi dan mencegah munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Tabanan.
Rapat Koordinasi oleh Forkopimda Tabanan segera digelar setelah ditemukannya beberapa kasus PMK di wilayah Bali oleh dinas terkait, adapun rapat koordinasi dan pembentukan satgas penanganan PMK (penyakit mulut dan kuku) yang melibatkan unsur terkait di Pemda Tabanan tersebut berlangsung di Ruang Rapat VIP Lantai II Kantor Bupati Tabanan Jln. Pahlawan No.19 Desa Delod Peken Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan, pada Selasa (5/7/2022)
Diantaranya hadir dalam rapat koordinasi dan pembentukan satgas penanganan (PMK) di wilayah Kabupaten Tabanan diantaranya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Ir. I Made Subagia , Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan Drs. I Putu Dian Setiawan, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan Drs. I Wayan Yasa, ATD., M.M,M.Si, Kepala Pelaksana BPBD Kab. Tabanan I Nyoman Srinadha Giri dan Kapten Kav Haryanto Pasi Opsdim 1619/Tabanan.
Sementara itu setelah melaksanakan rapat koordinasi tersebut Dandim 1619/Tabanan langsung turun untuk mengetahui secara langsung kelapangan terkait hewan ternak yang ada di wilayah Kabupaten Tabanan dengan mendatangi kandang sapi milik desa di banjar belanban desa petiga kecamatan marga selaku penanggung jawab Kepala Desa Petiga I Wayan Sugita didampingi Danramil Marga Kapten Inf I Nengah Sudiana, babinsa dan Kawil Banjar Belanban.
Dandim dalam kesempatan tersebut meninjau dan berkomunikasi dengan perbekel petiga terkait keadaan ternak dan kandang serta pemeliharaanya untuk mengantisipasi berkembangnya kasus penyakit mulut dan kuku yang ditemukan pada hewan ternak seperti sapi, kambing maupun babi.
Menurut Dandim saat ini perlunya tindakan antisipasi terkait merebaknya PMK pada hewan ternak ini dan harus segera turun kelapangan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap penyakit ini sehingga bisa dideteksi lebih awal dan melakukan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan saat ini seperti pembentukan posko dan melaksanakan penyemprotan di masing-masing kelompok ternak oleh petugas, ungkapnya.